Skip to content

BIOMASSA DAN KARBON HUTAN

Penulis: Eriza Zahra dan Viola Sukma A.

Biomassa merupakan total berat (massa) atau volume organisme dalam area atau volume tertentu (IPCC, 1995). Biomassa juga dapat didefinisikan sebagai total jumlah materi hidup yang terdapat di atas permukaan tanah pada suatu pohon dan dinyatakan dengan satuan ton berat kering per satuan luas (Brown, 1997). Dilihat dari senyawa penyusunnya, biomassa berselulosa merupakan materi kompleks yang terbentuk dari tiga fraksi organik utama dengan komposisi berdasarkan bobot keringnya sebagai berikut: 

  1. selulosa (35−50%)
  2. hemiselulosa (20−35%)
  3. lignin (12−20%) (Wyman 1996)

Pada vegetasi pohon, seluruh biomassa pohon dan kandungan C-nya tersimpan pada setiap elemen pohon, termasuk batang kayu di atas permukaan tanah, dedaunan, cabang besar dan kecil, serta akar kasar di bawah permukaan tanah (Fischer and Traub, 2019). 

Sumber: (Didion et al., 2019).

Biomassa yang tersimpan dalam pohon merupakan hasil proses fotosintesis yang menyerap CO2 dari atmosfer. Biomassa hutan berperan penting dalam siklus biogeokimia, utamanya dalam siklus karbon. Dari keseluruhan karbon hutan, sekitar 50% diantaranya tersimpan dalam vegetasi hutan. Hutan  mereduksi  dan  menyimpan  CO2 melalui  proses  “sekuestrasi”  yaitu  mekanisme penyerapan  karbon  dari  atmosfer  dan  penyimpanannya  dalam  beberapa  kompartemen  seperti tumbuhan,  serasah,  dan  materi  organik  tanah.  Kandungan  karbon  absolut  dalam  biomassa  pada waktu  tertentu  dikenal  dengan  istilah  “stok”  atau  “cadangan”  karbon  (Sianturi & Masiyah, 2018). 

Hutan, tanah, laut, dan atmosfer menyimpan karbon yang dapat berpindah secara dinamis di antara tempat-tempat penyimpanan tersebut. Tempat penyimpanan tersebut disebut sebagai (active carbon pool). Menurut (Sutaryo, 2009), terdapat setidaknya 4 kantong karbon (carbon pool), yaitu:

  1. Biomassa di atas permukaan 

Semua material hidup di atas permukaan (batang, cabang, kulit kayu, biji, dan daun) dari vegetasi baik dari strata pohon maupun strata tumbuhan bawah.

  1. Biomassa di bawah permukaan

Biomassa dari akar tumbuhan yang hidup dengan ukuran diameter tertentu yang lebih ditetapkan.

  1. Bahan organik mati

Biomassa dari kayu mati dan serasah

  1. Karbon organik tanah

Karbon pada tanah mineral dan tanah organik termasuk gambut

Sekuestrasi CO2 dan penyimpanannya di biomassa pohon menjadi langkah efektif

dalam mengurangi tingkat emisi karbon. Penggundulan hutan dapat mengubah kesetimbangan karbon dan meningkatkan jumlah karbon yang berada di atmosfer serta mengurangi karbon yang tersimpan di hutan. Peningkatan sekuestrasi CO2 dapat tercapai dengan menjaga kelestarian vegetasi melalui kegiatan sebagai berikut:

  1. Meningkatkan area hutan (menekan laju deforestasi) dan biomassa hutan
  2. Meningkatkan stok pohon dengan meningkatkan pertumbuhan dan populasi pohon atau menghambat pemanenan
  3. Penanaman pohon dengan tingkat pertumbuhan yang relatif lebih cepat

Dengan demikian, konservasi hutan melalui penanaman, pemanfaatan, dan pengelolaan hutan yang tepat penting untuk dilakukan sebagai bentuk strategi mitigasi perubahan iklim. 

“Destroying rainforest for economic gain is like burning a Renaissance painting to cook a meal.”

— E.O. Wilson

REFERENSI

Brown, S. (1997). Estimating Biomass and Biomass Change of Tropical Forests: a Primer. Rome: FAO.

Didion, M., Herold, A., & Thurig, E. (2018). Whole Tree Biomass and Carbon Stock. Managing Forest Ecosystems, 243-248.

Fischer, C., & Traub, B. (2019). Swiss National Forest Inventory – Methods and Models of the Fourth Assessment. Switzerland: Springer.

IPPC. 1995. Second Assessment Climate Change. A Report of the Intergovernmental Panel on Climate Change National Greenhouse Gas Inventories Programme. 

Sianturi, R., & Masiyah, S. (2018). Estimasi Stok Karbon Mangrove Di Muara Sungai Kumbe Distrik Malind Kabupaten Merauke. Musamus Fisheries and Marine Journal, 24-32.

Sutaryo, D. (2009). Penghitungan Biomassa: Sebuah Pengantar untuk Studi Karbon dan Perdagangan Karbon. Bogor: Wetlands International Indonesia Programme.

Wyman, C.E., ed. (1996). Handbook on Bioethanol: Production and Utilization. Applied Energy Technology Series. Washington DC: Taylor & Francis.