Lompat ke konten

KUPU-KUPU DI UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR

Penulis: Shofi Afiya Syahbani, Regina Rahmi Fadila, Difdhia Rizqita Imanda

Halo semua! Himpunan Mahasiswa Biologi (Himbio) Unpad melaksanakan kegiatan penelitian yang bernama Observasi Wahana Alam (OWA) XI. Kali ini, tim OWA Entomologi akan menceritakan penelitian mengenai kupu-kupu di kawasan Unpad Jatinangor. Penelitian ini dilakukan pada 18-20 juli 2022 pada 3 lokasi di Unpad. Kira-kira ada kupu-kupu apa aja ya di Unpad Jatinangor? Yuk, kita simak!

Sebelumnya, kita kenalan dulu dengan makhluk yang bernama kupu-kupu. Kupu-kupu merupakan salah satu serangga dari ordo Lepidoptera yang  bersayap cantik. Umumnya, kupu-kupu beraktivitas di siang hari sehingga disebut sebagai hewan diurnal. Keberadaan serangga ini dipengaruhi dengan faktor biotik, seperti tumbuhan inang dan tumbuhan pakan, serta faktor abiotik, seperti suhu, intensitas cahaya, kecepatan angin, dan kelembapan. Kupu-kupu di Unpad Jatinangor ditemukan di berbagai habitat di mana faktor biotik dan abiotik terlibat di dalamnya. 

Unpad Jatinangor sendiri merupakan salah satu perguruan tinggi negeri yang terletak di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Indonesia. Pencarian jenis kupu-kupu di Unpad dilakukan dengan metode jelajah dengan menelusuri jalan setapak karena geografis tempatnya yang seperti bukit. Adapun pengambilan kupu-kupu dilakukan dengan jaring (insect net) atau menggunakan tangan (hand collecting). Identifikasi kupu-kupu dilakukan dengan mencocokkan pola sayap kupu-kupu dengan buku identifikasi kupu-kupu. 

Pada hari pertama, kami menelusuri beberapa tempat yakni Gedung Bale Santika, Gedung Pusat Penelitian Basic Sains (PPBS), Lapangan Merah, dan Gedung Geofisika. Penelusuran dilakukan pada waktu 08.30-17.00. Disini kami menemukan banyak ragam kupu-kupu seperti Hypolimnas bolina, Leptosia nina, Flos anniella, Zizina otis, Melanitis leda, Neptis hylas, Tanaecia palguna, Ypthima nigricans, Graphium sarpedon, Papilio polytes, Eurema hecabe, Eurema sari, Eurema blanda, Elymnias nesaea, Jamides celeno, Delias sp., dan Papilio memnon. Cukup banyak bukan? Sambil menelusuri, kami mendapatkan hasil bahwa pada pagi hari, spesies H. bolina merupakan spesies terbanyak. Hal tersebut dikarenakan spesies ini merupakan kupu-kupu yang biasa tinggal di hutan sekunder, perkebunan, pemukiman, tepi sungai, dan tempat lainnya yang teduh. Selain itu, spesies ini juga biasa ditemukan di rerumputan sehingga mudah ditemukan. Pada sore hari, spesies yang paling sering ditemukan adalah P. memnon. Hal ini terjadi karena spesies ini  umumnya ditemukan di habitat dengan sedikit tutupan. Tanaman inang spesies ini adalah Aristolochiaceae (Aristolochia), Magnoliaceae (Magnolia, Michelia), dan Rutaceae (Atalantia, Citrus). Pada hari pertama, cukup banyak hambatan nih guys karena hari sebelumnya hujan sehingga tanah basah dan bikin kotor sepatu. Selain itu juga, rute yang panjang bikin kita cukup lelah apalagi banyak nyamuk-nyamuk arboretum yang bisa tembus celana jeans huhu. But overall, it worth the pain!

Di hari kedua, kami melanjutkan pengambilan data pada daerah Ciparanje, Kebun Percobaan Ciparanje, Leuwi Padjadjaran (di daerah bendungan), Sekretariat Higrologi, serta Jalan Pedca. Di hari kedua ini, kelembapan udara nya lebih tinggi dibandingkan hari pertama dan ketiga, yaitu kisaran 72,1 – 68,6%. Hal ini disebabkan karena daerahnya yang lembap, seperti pada lahan perkebunan, pepohonan, serta perairan (sungai dan sebuah bendungan besar). Spesies-spesies yang ditemukan, antara lain Erionota thrax, Jamides alecto, Jamides celeno, Prosotas nora, Doleschallia bisaltide, Elymnias nesaea, Hypolimnas bolina, Ideopsis juventa, Junonia almana, Junonia atlites, Junonia iphita, Junonia orithya, Mycalesis sudra, Neptis hylas, Orsotriaena medus, Pantoporia hordonia, Tanaecia sp., Tirumala limniace, Ypthima nigricans, Graphium  agamemnon, Graphium sarpedon, Papilio memnon, Papilio demoleus, Papilio demolion, Appias indra, Appias libythea, Catopsilia sp., Eurema hecabe, Eurema sari, Leptosia nina, serta Prioneris autothisbe . Spesies N. hylas ditemukan dengan jumlah terbanyak pada pagi hari, yaitu 19 individu. Pada sore hari nya, spesies yang jumlahnya banyak adalah J. celeno, sebanyak 21 individu. Cukup banyak spesies yang ditemukan pada hari kedua ini dan cukup melelahkan juga karena perjalanannya yang lebih jauh dibandingkan hari pertama. Ditambah lagi waktu perjalanan pulang kami kesulitan menemukan odong (kendaraan kampus Unpad), jadi kami banyak berjalan dari tempat terakhir pengambilan data hingga ke sekretariat Himbio Unpad. Rasanya? Yah gitu deh 😀 

Last but not least, pengambilan data pada hari ketiga kami menelusuri jalur di lahan Kandang Fakultas Peternakan (Fapet), Arboretum, dan daerah di sekitar Cekdam. Cuaca saat itu sangat terik. Adapun saat menghitung parameter abiotik, didapatkan bahwa nilai intensitas, suhu, dan kelembapan di sore hari sangat tinggi dibandingkan tempat-tempat sebelumnya. Hal tersebut tentunya memengaruhi jenis kupu-kupu yang ada, lho. Kupu-kupu yang ditemukan di antaranya Leptosia nina, Zizina otis, Danaus chrysippus, Dophla evelina, Euploea mulciber, Mycalesis janardana, Orsotriaena medus, Tirumala limniace, Papilio demoleus, Papilio helenus, Troides cuneifera, Delias sp., Erionota thrax, Potanthus omaha, Pseudocoladenia dan, Prosotas nora, Junonia almana, Junonia orithya, Mycalesis sp., Orsotriaena medus, Pantoporia hordonia, Graphium agamemnon, dan Appias indra. Baik saat pagi maupun sore hari, spesies yang jumlahnya ditemukan paling banyak adalah L. nina. Kupu-kupu ini merupakan salah satu spesies yang ditemukan dalam jumlah tinggi di wilayah habitat terbuka, salah satunya di lahan kandang Fapet. 

Wah banyak kan jenis-jenisnya? Fyi, kupu-kupu juga dapat berperan sebagai serangga bioindikator karena keberadaannya sangat dipengaruhi faktor biotik dan abiotik. Kupu-kupu yang memiliki banyak jenis dapat menunjukkan bahwa lingkungan di tempat tersebut tergolong baik. Nah, berdasarkan hasil penelitian, kupu-kupu di Unpad Jatinangor memiliki indeks keanekaragaman yang tinggi. Artinya, lingkungan di Unpad tergolong baik dan dapat mendukung kehidupan kupu-kupu. So, kalau kalian ke Unpad Jatinangor, artinya kalian juga dapat dengan mudah menemukan kupu-kupu yang cantik di berbagai tempat, khususnya di tempat-tempat yang sudah disebutkan sebelum-sebelumnya. 

Sekian dan terima kasih semua. Sampai jumpa lagi di info-info Himbio berikutnya^^